Senin, 29 Desember 2014

Psikoterapi Ruqiyah



Nama   : Fitri Irma Yani
Nim      : 11242204963
Jurusan : BKI/ V.B
Tugas   : psikoterapi

Pertanyaan:
1. Apa yang dilakukan jika orang tersebut terkena gangguan Jin?
2. Ayat apa yang dibaca ketika Klien terkena sihir?
3. Apa ciri-ciri dan gejala orang yang terkena Jin?
4. dimana jalan masuknya jin?
5. Amalan-amalan apa yang mampu menjauhkan diri anda dari jin ???

Jawaban:
    1. jika seseorang itu telah terkena gangguan jin seperti kesurupan sebaiknya jangan di kerumuni oleh orang-orang yang ada disekitarnya karna itu akan menambah energi negatif kepada orang yang terkena gangguan jin tersebut, baru kemudian dilanjutkan dengan melakukan terapi atau rukiyah kepada orang tersebut, yaitu dengan membersihkan diri orang tersebut dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran  menjauhkan yang diharamkan Allah swt, menmbuang jimat jika orang tersebut memiliki jimat.
– 2. ayat-ayat yang dapat menangani klien yang terkena sihir adalah  :
Ayat  khusus yang dibaca ketika klien kterkena sihir adalah sebagai berikut:
“ Bismillahillazi la yadurru ma’asmihi syaiun fil ardi fis sama’i wahuwas sami’ul alim “ ini adalah ayat khusus jika orang terkena sihir. Akan tetapi selain ayat khusunya ada juga ayat yang dibaca yaitu :
a. Surah Al-baqoroh ayat 102
b. Ayat kursi
c. Surah 3 Qul Setiap hari
d. Dua ayat terakhir surah al – baqoroh

3.gejala dan Ciri-ciri orang yang terkenagangguanjin :
Banyak orang memahamiAbahwatanda orang diganggu jin atau syetan adalah
 kesurupan. Padahal banyak sekali gejala-gejala lain yang menimbulkan terkenanya      gangguan jin tersebut.ada dua macam gejala yang bias kita kenali,
 bahwa seseorang terindikasi gangguan jin atau syetan yaitu :

Gejala waktu terjaga, diantaranya adalah :
1.      Badan terasa lemah dan tidak ada gairah hidup.
2.      Berat dan malas untuk beraktifitas, terutama untuk beribadah kepada Allah.
3.      Banyak Menghayal dan melamun, senyum dan bicara sendiri.
4.      Tiba-tiba menangis dan tertawa tanpa sebab.
5.      Banyak makan tapi tidak kenyang-kenyang, atau tidak makan tapi fisiknya kuat sekali
Walau tanpa menggunakan dopping atau suplemen energi.
6.      Emosional, mudah marah dan membesar-besarkan masalah.
7.      Kesurupan atau tersumbat sarafnya.
8.      Muncul rasa was-was sewaktu wudhu atau shalat( lupa bilangan rakaat ).
9.      Bisa melihat jin dan sensitive akan keberadaan mahluk halus disekitarnya.
10.  Bencimelihat orang-orang shalih( taat beragama )
11.  Menirukan gerakan-gerakan binatang tanpa disadari.
12.  Sering merasakan adanya hawa dingin atau panas, kesemutan, berdebar-debar
Dan sesak nafas saat membaca Al-Qur’an.

Gejala waktu tidur, diantaranya adalah :
1.  Banyak tidur dan ngantuk berat, atau sulit tidur tanpa sebab.
2.Sering tindihan dan mengigau melontarkan kata-kata kotor dan jorok
3.Melakukan gerakan-gerakan aneh,
 Seperti mengunyah dengan keras sampai beradu gigi, atau meniru gerakan hewan.
4.Sering mimpi buruk dan seram atau seakan-akan jatuh dari tempat yang tinggi.
5. Mimpi melihat binatang-binatang seperti ular, kucing, anjing, singa, srigala, seakan-akan menyerangnya.
6.  Mimpi ditemui  jin yang mengaku arwah nenek moyang atau tokoh tertentu.
               7. Saat tidur merasa seperti ada yang mencekik lehernya atau menggelitikinya dan menendangnya.


4. Jalan masuknya Jin adalah:
1. dari tubuh melalui pori-pori
2. dari kuku, dari hidung, dari telinga
3. sering Marah
4. Penakut,terlalu penakut dapat dengan mudah kerasukan jin, Karena dia sering merendahkan diri dia.
5. Senantiasa bernafsu syahwat, misalnya bagi laki-laki sering melakukan onani, dan perempuan melakukan masturbasi.
6. Melalaikan perintah Allah
Jalan masuknya Jin bias dari mana saja, samping, kanan kiri, depan belakang. Dan tidak bias masuk dari atas dan bawah, maksudnya dengan beribadah kepada Allah dan bersujud kepadaNya, barulah Jin itu tak bias masuk.

5. amalan-amalan yang menjauhkan diri dari jin.
Amalan-amalan yang mampu menjaga diri agar tidak masuk jin yaitu dengan mebersihkan diri dahulu, berzikir secara perbuatan, taat pada Allah ( rajin shalat, rajin shalat kemasjid) menjauhi yang diharamkan Allah, berpuasa, dan senantiasa mengingat Allah swt.
           


Selasa, 09 Desember 2014

EGO STATE





Nama               : Fitri irma yani
Nim                 :11242204963
Jurusan            : bimbingan konseling islam ( 5B )
Fakultas           : dakwah dan ilmu komunikasi
POLA KOMUNIKASI (EGO STATE ) ANALISIS TRANSAKSIONAL
Yola  : devi..lagi ngapain ??
Devi : lagi belajar  yol..kenapa yol ?? (adult )
Yola : yola kuliah nanti ??
Devi : kuliah vi,,kenapa ?? ( adult )
Yola :boleh gak yola minjam jilbab devi yang warna ungu itu ???
Devi : boleh apa gak yaa,,,kalau gak boleh kenapa ???  (child )
Yola :ciyus gak mau minjam ni,,ditraktir makan malam loh :D (child)
Devi : beneran ni  yol..kalau gitu pakai lah jilbab mana yang yola mau.
Yola :devi,,gak boleh gitu,,kalau minjam kan sesuatu sama orang itu harus ikhlas,,bukan mengharapkan imbalan .  (parent )
Devi : iya deh buk ustazah ...hehe ( child )
Yola : jadi gimana,,boleh minjam gak ni ??
Devi: bole kok yol..pake lah,,tadi devi Cuma bercanda. ( adult )










                                                                                                                                  :

Selasa, 02 Desember 2014

Resistensi

Nama     : Fitri Irma Yani
Nim        : 11242204963
Jurusan : BKI/V.B
Dosen     : M. Fahli Zatra Hadi S.Sos
Tugas     : psikoterapi


·        Pengertian resistensi
Resistence ( resistensi ), dalam kamus istilah psikologi resistensi merupakan aksi tubuh menentang suatu kekuatan. Dalam psikoanalisa Sigmund freud resistensi dipandang sebagai pertahanan klien terhadap kecemasan yang akan meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan atau perasaan yang direpresinya. Hal ini akan menghambat konselor dan klien memperoleh pemahaman dinamika ketidak sadaran klien. Tindakanmenentang; sensasi yang dialami apabila bergerak melawan suatu kekuatan. Dalam teori psikoanalitik, usaha untuk mencegah pemikiran-pemikiran yang ditekan memasuki alam sadar. Dalam psikoterapi, istilah ini dikaitkan dengan gejala ketidakmampuan mengingat kembali peristiwa-peristiwa dimasa lalu ataupun ketidakmampuan menceritakan tentang subjek-subjek tertentu yangbersifat membangkitkan kecemasan.
Analisis resistensi; resistensi berati penolakan, analisis resistensi ditujukan untuk menyadarkan klien terhadap alasan-alasan terjadinya penolakannya (resistensi). Konselor meminta perhatian klien untuk menafsirkan resistensinya.S Jika terjadi resistensi, konselor harus bisa membangkitkan perhatian klien dan menafsirkan resistensi yang terlihat untuk mengurangi kemungkinan lebih menolak penafsiran. Resistensi dapat menghambat kemampuan klien untuk mengalami kehidupan yang lebih memuaskan sehingga sebisa mungkin konselor harus dapat memberi pemahaman pada klien agar membuka tabir resistensinya.Resistensi sering ditandai dengan adanya rasa kecemasan, bermusuhan, atau sikap tidak percaya.